Anak Pun Tidak Bisa Dilarang Begitu Saja Ya Bunda ?!!!


Tidak sedikit dari orang tua yang tak tahu cara menumbuhkan karakter pada sang buah hati. Hingga banyak anak yang tumbuh menjadi pembangkang atau nakal.

Sebetulnya, pembentukan karakter anak itu dimulai dari lingkungan keluarga. Sebab anak akan mengikuti segala hal yang didengar, dirasakan, serta dilihat dari orang sekitar. Ketika anak melihat perlakuan yang tidak baik, ia akan mempunyai sikap yang tidak baik pula. Misalnya anak sering menyaksikan pertengkaran orang tua.

Proses penumbuhan karakter, sudah dimulai kala si anak masih di dalam kandungan. Yakni dengan mengajak berbincang si calon anak. Sampai lahir, orang tua harus tetap mengajarkan hal positif. Sebab kala lahir, bayi harus merasakan nyaman di lingkungan keluarga. 


Dan ketika ibu cenderung mengabaikan, anak pun akan merasa tidak disayang. Meski belum bisa berbicara, setiap bayi pun memiliki perasaan.
Orang tua harus pula memberikan contoh yang baik pada anak. Misalnya mengucapkan terima kasih ketika anak membantu atau memberikan sesuatu. Karena ketika anak sudah tahu melakukan sesuatu yang baik, dia akan berpikir bertindak yang baik pula. 

“Anak akan memahami kenapa melakukan hal baik, hingga karakternya akan terbentuk dengan baik.”

Waktu anak melakukan kebaikan, orang tua harus memuji atau memberikan hadiah. Namun jika sang buah hati melakukan kesalahan, misalnya berbohong, orang tua bisa memberikan hukuman. Tapi tidak berupa kekerasan.

Orang tua juga bisa mengajak anak membuat kontrak pola asuh. Misalnya jika si anak melakukan kesalahan, tidak akan mendapatkan pujian atau hadiah. 

Sistem ini sendiri bisa mulai diterapkan pada saat buah hati berumur satu tahun. Karena di usia satu hingga tiga tahun, anak tengah berada pada masa ekplorasi, seperti menelaah lingkungan.

Pada masa ini pula orang tua berkesempatan untuk memberitahukan anak akan akibat dari kesalahannya. “Misalnya tidak boleh memanjat, nanti jatuh,”.

Anak pun tidak bisa dilarang begitu saja. Harus ada alasan yang masuk akal si anak. Jika tanpa alasan, bisa berdampak yang buruk bagi pembentukan karakter anak. Sebab ia tidak akan mengerti akan kesalahan yang telah dilakukan. “Anak tidak tahu bahwa orang tua melarangnya, Dan dia tidak akan tahu mana yang baik dan tidak.”

Agar anak memahami nilai-nilai sosial, orang tua harus menanamkan pola ini secara baik dan konsisten. Kalau perlu memberikan sebuan konsekuensi. Misalnya disiplin dan meminta maaf kala melakukan kesalahan. Bila tidak, anak akan gagal menyerap nila sosial itu.


  • Inilah Tips Sehat Untuk Kulit Sehat
    Pernahkah mengalami saat bangun tidur, mata Anda tampak sembab dan kulit terlihat kusam? Itu artinya Anda kurang tidur. Perlu diketahui, selain asupan nutrisi dari dalam dan luar tubuh, kualitas…
  • Secara alami, air kelapa muda mempunyai komposisi mineral dan gula yang sempurna
    Isotonik Alami Itu Bernama Air Kelapa. Air Kelapa, Isotonik Alami - Selama bulan puasa, air kelapa merupakan minuman penyegar yang paling banyak dicari untuk berbuka puasa. Selain menyegarkan,…
  • Inilah Aneka Macam formula Supergirl masa kini
    Makhluk manja, cengeng, en lemah, cap kayak gitu yang sering mampir ke cewek. Cewek dinilai manja karena sering minta bantuan untuk urusan angkat berat kayak angkat meja, angkat koper, terus untuk…
  • IQ anak sulung cenderung lebih tinggi ketimbang adik-adiknya
    Kondisi kesehatan setiap anak berbeda-beda, meskipun mereka kakak beradik. Bisa jadi, si sulung gampang batuk, si tengah rentan stres, tapi si bungsu jarang jatuh sakit. Nah, tak sedikit penelitian…
  • Mencermati Jebakan Perangkap Utang
    “Selamat pagi Pak Fulan, saya ucapkan selamat ternyata nama Bapak masuk dalam daftar prioritas Bank kami untuk mendapatkan Kartu Kredit Platinum dengan syarat ringan saja. Plus bonus untuk Bapak,…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kesehatan (50) Fisikologi Anak (37) Ibu dan Buah Hati (36) Rahasia Pria (33) Pasangan Hidup (31) Fisikologi (30) Anak (29) Tips dan Triks (29) Agama (28) Karyawan (25) Puasa Dan Lebaran (25) Ramuan Herbal (25) Kehamilan (23) Filosofi (21) Orang Tua (20) Penyakit (20) Rahasia Wanita (20) Beauty (19) Rahasia Tubuh (19) Produk (18) Suami Isteri (17) Tips and Trick (17) Health (16) Insomnia (16) Pendidikan (16) Pendidikan Anak (15) Rumah Tangga (15) Gaya Hidup (14) Lifestyle (14) Mitos dan Fakta (13) Tekhnologi Untuk Anak (13) Bahasa Tubuh (12) Budaya (12) Kasih Sayang (12) Kecerdasan Anak (12) Friendships (11) Kecantikan (11) No Smoking (11) Remaja (11) Diet (10) Kehidupan (10) Masalah Tidur Pada Anak (10) Autisme (9) Breast Bancer (9) Kesehatan Anak (9) Beauty Products (8) Makanan (8) Dating (7) Fashions (7) Kesehatan Wanita (7) Kesehatan Gigi (7) Moral (7) Beauty Recipes (6) Facebook (6) Hukum Islam (6) Kartu Kredit (6) Perawatan Rambut (6) Pernikahan (6) Perselingkuhan (6) Jewelry (5) Kesehatan Kulit (5) Pengobatan (5) Bayi Prematur (4) Breast Feeding (4) Fenomena (4) Keamanan (4) Products (4) Tekhnologi (4) Therapy (4) Wedding (4) Baby Gift (3) Baby games (3) Inner Beauty (3) Kejahatan (3) Multivitamin (3) Online Dating (3) Pendidikan Keluarga (3) Rezeki (3) Seluk Beluk Payudara (3) Seni Bercinta (3) Baby Names (2) Internet Marketing (2) Kanker Payudara (2) Kesehatan Telinga (2) Nasionalisme (2) Natural Beauty (2) Para Penguasa (2) Penyakit Jantung (2) Seksologi (2) Selebritis (2) Sleep (2) Teroris (2) Tontonan Anak (2) Alergi (1) Cancer (1) Demam Berdarah (1) Diabetes (1) Indonesia (1) Kenangan (1) Kesehatan Mata (1) Lung Cancer (1) Natural Product (1) Party (1) Penyakit Maag (1) SEO (1) Science (1) Seluk Beluk Ciuman (1) Seluk Beluk Vagina (1) Wa (1) m (1)