Inilah Hubungan Masuk Angin dengan Serangan Jantung


Inilah Hubungan Masuk Angin dengan Serangan Jantung - Masuk angin hanya sebuah gejala penyakit yang masih harus dibedakan berdasarkan gejala. Dokter dapat mendiagnosis lewat keluhan si penderita atau dengan memeriksa kondisi jasmani fisiknya. 

“Belum perlu sampai periksa darah segala. Sebab dari keluhan fisik saja umumnya dokter dapat mendiagnosis dengan jelas penyakit apa yang sebetulnya dialami si penderita,” kata Guru Besar Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI Prof dr Hendarman T Pohan SpPD-KPTI.

Dia membedakan gejala masuk angin dengan angin duduk. Kalau masuk angin dikarenakan infeksi karena virus atau bakteri di bagian dalam tubuh. Sementara angin duduk dapat dikarenakan serangan jantung atau sakit maag. “Sebetulnya orang masuk angin itu merupakan gejala yang muncul dari semua gejala infeksi. Baik itu infeksi yang disebabkan oleh bakteri maupun virus. Dari sana dapat dibedakan atau didiferensiasikan,” kata Hendarman.

Sedangkan mereka yang mengalami angin duduk harus dibedakan lagi. Apakah nyeri di dada itu dikarenakan berasal dari maag atau apakah dia memang mengalami serangan jantung. “Biasanya angin duduk menyerang tanpa rasa demam, batuk atau pilek. Keluhan yang dirasakan berupa keluhan nyeri di tengah dada. Mereka yang mengalami keluhan semacam ini harus segera memeriksakan diri ke dokter,” sarannya.

Bagi mereka yang mengalami gejala semacam ini bila sedang melakukan aktivitas harus segera istirahat menghentikan segala aktivitasnya. Setelah itu, segera hubungi dokter, sebab kalau ternyata itu disebabkan dari serangan jantung, maka riskan sekali kalau dibiarkan terlalu lama. Terkadang orang yang punya sakit maag merasakan keluhan yang dialaminya adalah nyeri di bagian belakang tubuh karena penyakit maag itu sendiri. Padahal, ternyata dia terkena serangan jantung.

“Angin duduk jauh lebih berbahaya bila dibandingkan masuk angin. Sebab, kalau masuk angin, kami masih punya waktu untuk menangani keluhan yang dialami tadi. Dia akan mengalami panas demam dan dokter dapat mengetahui ke arah mana penyakit itu dari hasil diagnosisnya,” paparnya.

Inilah Hubungan Masuk Angin dengan Serangan Jantung

Sementara, angin duduk sangat berbahaya. Sebab, bila ditangani hanya digosok-gosok dengan minyak angin tanpa memeriksakan diri ke dokter, tahu-tahu dia mengalami serangan jantung. Memungkinkan dalam beberapa menit bisa berujung maut. Hal senada diungkapkan Konsultan Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Pusat Jantung Nasional RS Harapan Kita dr Aulia Sani SpJP.

Dia mengatakan bahwa seorang yang terkena serangan jantung harus segera dilakukan pengobatan dengan benar. Sebab, kalau salah ditangani, maka akan menyebabkan serangan lebih hebat dan dapat berakibat fatal, yakni menyebabkan kematian. “Kami harus hati-hati bila mengalami gejala-gejala seperti masuk angin. Terutama kalau usianya sudah di atas 40 tahun, bisa jadi itu merupakan serangan jantung,” kata Aulia.

Dia berpendapat, masyarakat jangan menganggap remeh bila mengalami gejala masuk angin. Sebab, kalau tidak terdiagnosis dan segera ditangani secara tepat, gejala ini dapat berakibat fatal pada kematian. “Berdasarkan sebuah penelitian, diketahui bahwa masuk angin sebagian besar justru merupakan gejala serangan jantung,” katanya.

Apakah Anda sering mengalami gejala-gejala seperti ini: dada nyeri dan sesak napas? Mula-mula, nyeri itu hanya terasa di dada sebelah kiri saja, tapi lama-kelamaan menjalar sampai bahu, leher, dan lengan kiri. Bahkan, terkadang rasa nyeri itu bisa sampai ulu hati dan menusuk ke belakang.

Sebagian besar masyarakat menganggap nyeri di punggung, rahang, dan perut, lalu mual, pusing dan keringat dingin sebagai masuk angin. Padahal, gejala ini bisa mengindikasikan seseorang terkena penyakit jantung.

Umumnya, gejala tersebut hilang setelah beristirahat sehingga orang akan semakin yakin bahwa yang dideritanya adalah masuk angin biasa. Padahal, yang terjadi adalah penyempitan pangkal pembuluh darah koroner kiri {left main desease). Kondisi ini membuat tekanan darah menuju jantung menurun sehingga mengakibatkan pusing dan keringat dingin.

"Jika penyempitan merembet ke penyumbatan darah, si penderita bisa mati mendadak." kata ahli penyakit jantung RS Khusus Jantung Binawaluya. Dr dr Muhammad Munawar, SpJP(K.) saat acara Media Briefing Experience di RS Khusus Jantung Binawaluya. Jl TB Simatupang, Jakarta, baru-baru ini. Jika sering mengalami gejala ini, kata Muhammad, Anda sebaiknya memeriksakan diri ke bagian penyakit dalam. Apalagi, rasa nyeri semakin menggila saat menarik napas dalam.

Rasa nyeri itu kadang-kadang muncul tidak hanya saat beraktivitas, tetapi juga saat bersantai. "Jika gejala seperti ini terjadi sudah dipastikan seseorang terkena penyakit jantung. Anda Iebih baik langsung berobat ke dokter sebelum telat," saran Muhammad. Penyempitan pangkal pembuluh darah koroner kiri atau leftmain (LM) disease adalah penyempitan pada pangkal pembuluh koroner kiri lebih dari 50 persen sebelum bercabang menjadi pembuluh koroner kiri depan (left anterior descending LAD) dan pembuluh koroner kiri belakang (left ctrtumflex LCx).

Penyempitan ini paling sering disebabkan ateroskleroSis, mtu timbunan plak berupa endapan lemak, trombosit, makrofag dan leukosit yang membuat penyumbatan darah. Penyempitan pada LM, ujar Muhammad, akan memberikan implikasi yang lebih berat dibandingkan penyempitan pada daerah lain."Bila terjadi penyumbatan mendadak ini, yang dalam bahasa awam disebut serangan jantung, maka dapat terjadi kematian mendadak sebelum pasien dibawa ke rumah sakit. Penyempitan pada LM harus ditangani segera," ujarnya.

Gejala awal dari penyakit jantung hampir sama dengan masuk angin. Itulah sebabnya, banyak orang yang lantas mengabaikan gejala ini. Kalaupun ada yang mengambil tindakan, mereka lebih suka mengobati dengan cara kerokan. "Padahal, kerokan hanya untuk menghilangkan angin saja," ujar dia.

Pembuluh darah menyempit

Hilangnya rasa nyeri setelah kerokan juga berarti penyakit hilang. Maklum, gejala nyeri di jantung hingga sesak napas terkadang hilang dengan sendirinya. Namun, terkadang bisa timbul disertai rasa nyeri yang hebat.

"Kalau sudah terlalu sering muncul, rasanya bisa seperti ditusuk-tusuk," imbuh Harmani Kalim, ahli penyakit jantung di Rumahsakit Harapan Kita, Jakarta Barat.

Menurut para ahli jantung, gejala seperti ini muncul karena pembuluh darah mengalami penyempitan. Alhasil, distribusi makanan bagi jantung atau oksigen tidak bisa berjalan normal. Padahal, oksigen dibutuhkan untuk mendukung kinerja jantung.

"Bila pasokan oksigen berkurang, kinerja jantung terganggu, bahkan bisa mengakibatkan serangan jantung atau yang sering dikenal gagal jantung," lanjutnya.

Oleh karena itu, para pakar jantung menyarankan agar Anda lebih waspada bila mengalami kram atau nyeri pada jantung. Apalagi bila sudah disertai dengan sesak napas.

Harmani menambahkan, timbulnya nyeri dada juga merupakan tanda telah terjadi kerusakan pada otot-otot jantung yang memompa darah. Kerusakan tersebut akan terus berkembang seiring pertambahan umur. Jadi, "Begitu nyeri terasa, lebih baik segera ke dokter atau ahli jantung," imbuh Emanoel. Maklum, jika terlambat, dokter atau ahli jantung hanya punya waktu sekitar 12 jam untuk bisa kembali melebarkan pembuluh darah tersebut.

Sikap waspada juga dibutuhkan, lantaran penyakit jantung termasuk salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Penelitian yang dilakukan Kementerian Kesehatan menyebutkan, sejak tahun 2007; penyakit jantung merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia dengan jumlah kematian lebih dari 220.000 jiwa per tahunnya. Jumlah itu di atas penyakit tuberkulosis yang jumlah kematiannya 127.000 jiwa pertahun.

Angka kematian ini juga semakin bertambah setiap tahunnya, seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia yang suka mengudap makanan tinggi lemak. Selain itu, faktor gaya hidup yang tak sehat, seperti gemar merokok, menenggak alkohol berlebihan, penyakit hipertensi, diabetes, dan kolesterol tinggi, juga menambah banyak deretan penderita penyakit jantung. ( suaramedia.com )


2 komentar:

  1. wah ternyata masuk angin juga bukan penyakit yang sembarang klau sudah berhubungan dengan nya jantung.,,

    BalasHapus
  2. Terimakasih atas informasi yang bermanfaat ini.

    BalasHapus

Kesehatan (50) Fisikologi Anak (37) Ibu dan Buah Hati (36) Rahasia Pria (33) Pasangan Hidup (31) Fisikologi (30) Anak (29) Agama (28) Tips dan Triks (28) Karyawan (25) Puasa Dan Lebaran (25) Ramuan Herbal (25) Kehamilan (23) Filosofi (21) Orang Tua (20) Penyakit (20) Rahasia Wanita (20) Beauty (19) Rahasia Tubuh (19) Produk (18) Suami Isteri (17) Tips and Trick (17) Health (16) Insomnia (16) Pendidikan (16) Pendidikan Anak (15) Rumah Tangga (15) Gaya Hidup (14) Lifestyle (14) Mitos dan Fakta (13) Tekhnologi Untuk Anak (13) Bahasa Tubuh (12) Budaya (12) Kasih Sayang (12) Kecerdasan Anak (12) Friendships (11) Kecantikan (11) No Smoking (11) Remaja (11) Diet (10) Kehidupan (10) Masalah Tidur Pada Anak (10) Autisme (9) Breast Bancer (9) Kesehatan Anak (9) Beauty Products (8) Makanan (8) Dating (7) Fashions (7) Kesehatan Wanita (7) Kesehatan Gigi (7) Moral (7) Beauty Recipes (6) Facebook (6) Hukum Islam (6) Kartu Kredit (6) Perawatan Rambut (6) Pernikahan (6) Perselingkuhan (6) Jewelry (5) Kesehatan Kulit (5) Pengobatan (5) Bayi Prematur (4) Breast Feeding (4) Fenomena (4) Keamanan (4) Products (4) Therapy (4) Wedding (4) Baby Gift (3) Baby games (3) Inner Beauty (3) Kejahatan (3) Multivitamin (3) Online Dating (3) Pendidikan Keluarga (3) Rezeki (3) Seluk Beluk Payudara (3) Seni Bercinta (3) Tekhnologi (3) Baby Names (2) Internet Marketing (2) Kanker Payudara (2) Kesehatan Telinga (2) Nasionalisme (2) Natural Beauty (2) Para Penguasa (2) Penyakit Jantung (2) Seksologi (2) Selebritis (2) Sleep (2) Teroris (2) Tontonan Anak (2) Alergi (1) Cancer (1) Demam Berdarah (1) Diabetes (1) Indonesia (1) Kenangan (1) Kesehatan Mata (1) Lung Cancer (1) Natural Product (1) Party (1) Penyakit Maag (1) SEO (1) Science (1) Seluk Beluk Ciuman (1) Seluk Beluk Vagina (1) Wa (1) m (1)