Perselingkuhan memang bisa dianggap sebagai kesalahan fatal dalam sebuah hubungan. Tak mengherankan jika selama ini banyak berkembang opini tentang perselingkuhan. Namun, tidak semua opini tersebut benar dan hanya mitos belaka. Untuk itu, kenali mitos perselingkuhan, agar Anda tidak terjebak di dalamnya.
1. Seseorang berselingkuh karena rumah tangganya tidak bahagia.
Bagi kaum wanita, keadaan rumah tangga yang tidak bahagia, memang bisa menjadi pemicu utama terjadinya perselingkuhan. Penelitian menunjukkan wanita yang telah cukup lama berumah tangga dan tidak bahagia cenderung melakukan perselingkuhan.
Berbeda dari kaum wanita, pria bisa melakukan perselingkuhan tanpa harus ada alasan yang jelas. Survei menunjukkan 56% pria yang berselingkuh, keadaan rumah tangganya baik-baik saja. Lalu sebanyak 34% persen wanita yang berselingkuh, keadaan rumah tangganya tidak bermasalah.
2. Pria lebih sering berselingkuh dibandingkan wanita
Mungkin dulu lebih banyak kaum pria yang berselingkuh dibandingkan kaum wanita. Tetapi saat ini sama banyaknya. Saat ini wanita lebih berani melakukan hal-hal beresiko, termasuk melakukan perselingkuhan.
Jadi, ketika ia merasa sudah diabaikan, tidak dihargai dan diselingkuhi oleh pasangannya, maka kaum wanita langsung memiliki sikap. Ada yang langsung meninggalkan pasangannya dan banyak juga yang juga melakukan perselingkuhan untuk balas dendam.
3. Berselingkuh berarti sudah tidak cinta
Berselingkuh tidak selalu menjadi pertanda mutlak kalau pasangan sudah tidak cinta. Banyak orang yang melakukan perselingkuhan hanya untuk seks dan kesenangan. Perselingkuhan tidak selalu melibatkan perasaan dan bisa saja hanya untuk menjawab rasa penasaran. Jadi belum tentu seseorang yang berselingkuh tidak lagi mencintai pasangannya.
4. Berselingkuh bisa menghangatkan hubungan
Alasan tersebut diungkapkan oleh orang-orang yang ingin melakukan pembenaran atas perselingkuhan yang dilakukannya. Ada ribuan cara untuk menghangatkan hubungan, selain melakukan perselingkuhan. Lagipula perselingkuhan bukan akan menghangatkan hubungan tetapi malah menghancurkan kepercayaan pasangan. [ vivanews.com ]
1. Seseorang berselingkuh karena rumah tangganya tidak bahagia.
Bagi kaum wanita, keadaan rumah tangga yang tidak bahagia, memang bisa menjadi pemicu utama terjadinya perselingkuhan. Penelitian menunjukkan wanita yang telah cukup lama berumah tangga dan tidak bahagia cenderung melakukan perselingkuhan.
Berbeda dari kaum wanita, pria bisa melakukan perselingkuhan tanpa harus ada alasan yang jelas. Survei menunjukkan 56% pria yang berselingkuh, keadaan rumah tangganya baik-baik saja. Lalu sebanyak 34% persen wanita yang berselingkuh, keadaan rumah tangganya tidak bermasalah.
2. Pria lebih sering berselingkuh dibandingkan wanita
Mungkin dulu lebih banyak kaum pria yang berselingkuh dibandingkan kaum wanita. Tetapi saat ini sama banyaknya. Saat ini wanita lebih berani melakukan hal-hal beresiko, termasuk melakukan perselingkuhan.
Jadi, ketika ia merasa sudah diabaikan, tidak dihargai dan diselingkuhi oleh pasangannya, maka kaum wanita langsung memiliki sikap. Ada yang langsung meninggalkan pasangannya dan banyak juga yang juga melakukan perselingkuhan untuk balas dendam.
3. Berselingkuh berarti sudah tidak cinta
Berselingkuh tidak selalu menjadi pertanda mutlak kalau pasangan sudah tidak cinta. Banyak orang yang melakukan perselingkuhan hanya untuk seks dan kesenangan. Perselingkuhan tidak selalu melibatkan perasaan dan bisa saja hanya untuk menjawab rasa penasaran. Jadi belum tentu seseorang yang berselingkuh tidak lagi mencintai pasangannya.
4. Berselingkuh bisa menghangatkan hubungan
Alasan tersebut diungkapkan oleh orang-orang yang ingin melakukan pembenaran atas perselingkuhan yang dilakukannya. Ada ribuan cara untuk menghangatkan hubungan, selain melakukan perselingkuhan. Lagipula perselingkuhan bukan akan menghangatkan hubungan tetapi malah menghancurkan kepercayaan pasangan. [ vivanews.com ]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar