Tuntunan Adab Dalam Menjalankan Ibadah Puasa -- Puasa merupakan salah satu ibadah yang paling utama dan agung. Shaum merupakan sarana untuk mendekatkan seorang hamba dengan Sang Pencipta, Allah SWT. Terlebih, puasa Ramadhan merupakan salah satu rukun Islam yang lima. Ibadah yang satu ini memiliki pahala yang sangat besar di sisi Allah SWT.
Menurut Syekh Abdul Azis bin Fathi asSayyid Nada, dalam kitab Mausuu'atul Aadaab al-Islamiyah, keutamaan dan ke agungan ibadah puasa itu bisa diraih ma nakala seorang Muslim menjalankannya dengan cara yang disyariatkan dan memperhatikan adab-adabnya. Berikut ini adab-adab yang perlu diperhatikan seorang Muslim ketika berpuasa:
Pertama, niat yang baik.
Menurut Syekh Sayyid Nada, hendaklah orang yang berpuasa berniat untuk mencari ridha Allah SWT, serta mencari pahala dan balasan yang dijanjikan atas orang yang berpuasa.
"Di samping itu, ia pun berniat untuk melaksanakan hak Allah yang diwajibkan atasnya jika itu puasa wajib seperti puasa Ramadhan," tutur Syekh Sayyid Nada. Bisa juga seseorang meniatkan puasanya untuk meraih takwa, sebagaimana yang tercantum dalam Alquran surah Albaqarah ayat 183.
Kedua, bersahur walaupun hanya minum seteguk air.
Nabi SAW menganjurkan bersahur, bahkan Rasulullah SAW memerintahkan sahur melalui sabdanya, "Bersahurlah karena pada makan sahur terdapat berkah." (HR Bukhari dan Muslim). Dalam hadis lainnya, Rasulullah SAW bersabda, "Perbedaan antara puasa kami dengan puasa Ahlul Kitab adalah makan sahur." (HR Muslim).
Pada hadis lainnya, Rasulullah SAW bersabda, "Bersahurlah walaupu hanya meminum seteguk air." (HR Ibnu Hibban). Dalam hadis yang diriwayatkan Abu Dawud, Rasulullah SAW juga bersabda, "Sebaik-baiknya makanan sahur orang Mukmin adalah kurma."
Ketiga, mengakhirkan makan sahur.
Mengakhirkan makan sahur termasuk sunah Rasulullah SAW. Nabi Muhammad SAW telah menganjurkan umatnya untuk mengakhirkan makan sahur. Rasulullah bersabda, "Bersegeralah berbuka dan akhirkanlah makan sahur." (HR Ibnu 'Adiy).
Menurut Syekh Sayyid Nada, sahur bertujuan agar seseorang lebih kuat dalam berpuasa, lebih banyak berkahnya, serta meneladani perbuatan Nabi SAW. Diriwayatkan dari Zaid bi Tsabit RA, ia berkata, "Kami pernah sahur bersama Rasulullah SAW, kemudian kami bangkit untuk mengerjakan shalat. Anas berkata kepadanya: "Berapa jarak waktu antara keduanya?" Ia berkata: "Jaraknya sekitar bacaan lima puluh ayat." (HR Bukhari dan Muslim).
Keempat, tak berlebihan dalam makan sahur.
Menurut Syekh Sayyid Nada, makan sahur yang berlebihan dapat memudha ratkan diri seseorang, yakni dapat menyebabkan sakit perut, berat mengerjakan ibadah, dan mungkin bisa membuatnya tidur hingga waktu Zhuhur. Makan sahur berlebihan juga bertentangan dengan hikmah puasa.
Kelima, menjaga anggota tubuh ketika berpuasa.
Ketika berpuasa, kata Syekh Sayyid Nada, seorang Muslim hendaknya menjaga anggota tubuhnya, terutama mata. Karena mata, tutur ulama terkemuka itu, bisa menimbulkan bahaya yang sangat besar, maka wajib menundukkannya dari apa-apa yang diharamkan Allah SWT.
"Apabila seseorang menjaga anggota tubuhnya: mata, tangan, lisan, telinga, kemaluan, dan kaki dari apa-apa yang diharamkan Allah selama berpuasa, maka ia akan terbiasa melakukan hal tersebut, sehingga menjadi kebiasaan," paparnya. Menurut Syekh Sayyid Nada, orang yang berpuasa hendaknya menahan pandangan dari apa-apa yang diharamkan Allah SWT, serta menjaga lisannya dari menggunjing dan mengadu domba.
Keenam, sabar dan tak berbuat jahat.
Syekh Sayyid Nada menegaskan, janganlah seseorang membalas perbuatan jahat dengan yang semisalnya. Janganlah membalas orang yang mencacinya, tetapi hendaklah tabah, sabar dan menahan diri ketika marah. Rasulullah SAW bersabda, "Jika salah seorang di antara kalian sedang berpuasa, janganlah ia berbuat keji dan jahat. Jika ada orang mencaci atau mengganggunya, hendaklah ia berkata; 'Aku sedang berpuasa, aku sedang berpuasa'." (HR Bukhari-Muslim).
Ketujuh, memperbanyak amal kebaikan.
Saat berpuasa, dianjurkan bagi seorang Muslim untuk mengisi waktunya dengan berzikir dan berdoa, memohon ampun, membaca Alquran, memperbanyak sedekah, menyediakan makanan berbuka semata-mata untuk mencari balasan pahala, menyambung tali silaturahim, melakukan kebaikan-kebaikan dan amal-amal yang lainnya.
Kedelapan, menyegerakan berbuka.
Menyegerakan berbuka termasuk sunah Nabi SAW. Rasulullah SAW bersabda, " Segerakanlah berbuka ... ". Dalam hadis lainnya, Nabi SAW bersabda, "Manusia tetap berada di dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka." (HR Bukhari). Selain itu, saat berbuka disunahkan memakan kurma agar lebih meringankan pencernaan dan memberikan lebih banyak manfaat. ( republika.co.id )
Menurut Syekh Abdul Azis bin Fathi asSayyid Nada, dalam kitab Mausuu'atul Aadaab al-Islamiyah, keutamaan dan ke agungan ibadah puasa itu bisa diraih ma nakala seorang Muslim menjalankannya dengan cara yang disyariatkan dan memperhatikan adab-adabnya. Berikut ini adab-adab yang perlu diperhatikan seorang Muslim ketika berpuasa:
Menurut Syekh Sayyid Nada, hendaklah orang yang berpuasa berniat untuk mencari ridha Allah SWT, serta mencari pahala dan balasan yang dijanjikan atas orang yang berpuasa.
"Di samping itu, ia pun berniat untuk melaksanakan hak Allah yang diwajibkan atasnya jika itu puasa wajib seperti puasa Ramadhan," tutur Syekh Sayyid Nada. Bisa juga seseorang meniatkan puasanya untuk meraih takwa, sebagaimana yang tercantum dalam Alquran surah Albaqarah ayat 183.
Kedua, bersahur walaupun hanya minum seteguk air.
Nabi SAW menganjurkan bersahur, bahkan Rasulullah SAW memerintahkan sahur melalui sabdanya, "Bersahurlah karena pada makan sahur terdapat berkah." (HR Bukhari dan Muslim). Dalam hadis lainnya, Rasulullah SAW bersabda, "Perbedaan antara puasa kami dengan puasa Ahlul Kitab adalah makan sahur." (HR Muslim).
Pada hadis lainnya, Rasulullah SAW bersabda, "Bersahurlah walaupu hanya meminum seteguk air." (HR Ibnu Hibban). Dalam hadis yang diriwayatkan Abu Dawud, Rasulullah SAW juga bersabda, "Sebaik-baiknya makanan sahur orang Mukmin adalah kurma."
Ketiga, mengakhirkan makan sahur.
Mengakhirkan makan sahur termasuk sunah Rasulullah SAW. Nabi Muhammad SAW telah menganjurkan umatnya untuk mengakhirkan makan sahur. Rasulullah bersabda, "Bersegeralah berbuka dan akhirkanlah makan sahur." (HR Ibnu 'Adiy).
Menurut Syekh Sayyid Nada, sahur bertujuan agar seseorang lebih kuat dalam berpuasa, lebih banyak berkahnya, serta meneladani perbuatan Nabi SAW. Diriwayatkan dari Zaid bi Tsabit RA, ia berkata, "Kami pernah sahur bersama Rasulullah SAW, kemudian kami bangkit untuk mengerjakan shalat. Anas berkata kepadanya: "Berapa jarak waktu antara keduanya?" Ia berkata: "Jaraknya sekitar bacaan lima puluh ayat." (HR Bukhari dan Muslim).
Keempat, tak berlebihan dalam makan sahur.
Menurut Syekh Sayyid Nada, makan sahur yang berlebihan dapat memudha ratkan diri seseorang, yakni dapat menyebabkan sakit perut, berat mengerjakan ibadah, dan mungkin bisa membuatnya tidur hingga waktu Zhuhur. Makan sahur berlebihan juga bertentangan dengan hikmah puasa.
Kelima, menjaga anggota tubuh ketika berpuasa.
Ketika berpuasa, kata Syekh Sayyid Nada, seorang Muslim hendaknya menjaga anggota tubuhnya, terutama mata. Karena mata, tutur ulama terkemuka itu, bisa menimbulkan bahaya yang sangat besar, maka wajib menundukkannya dari apa-apa yang diharamkan Allah SWT.
"Apabila seseorang menjaga anggota tubuhnya: mata, tangan, lisan, telinga, kemaluan, dan kaki dari apa-apa yang diharamkan Allah selama berpuasa, maka ia akan terbiasa melakukan hal tersebut, sehingga menjadi kebiasaan," paparnya. Menurut Syekh Sayyid Nada, orang yang berpuasa hendaknya menahan pandangan dari apa-apa yang diharamkan Allah SWT, serta menjaga lisannya dari menggunjing dan mengadu domba.
Keenam, sabar dan tak berbuat jahat.
Syekh Sayyid Nada menegaskan, janganlah seseorang membalas perbuatan jahat dengan yang semisalnya. Janganlah membalas orang yang mencacinya, tetapi hendaklah tabah, sabar dan menahan diri ketika marah. Rasulullah SAW bersabda, "Jika salah seorang di antara kalian sedang berpuasa, janganlah ia berbuat keji dan jahat. Jika ada orang mencaci atau mengganggunya, hendaklah ia berkata; 'Aku sedang berpuasa, aku sedang berpuasa'." (HR Bukhari-Muslim).
Ketujuh, memperbanyak amal kebaikan.
Saat berpuasa, dianjurkan bagi seorang Muslim untuk mengisi waktunya dengan berzikir dan berdoa, memohon ampun, membaca Alquran, memperbanyak sedekah, menyediakan makanan berbuka semata-mata untuk mencari balasan pahala, menyambung tali silaturahim, melakukan kebaikan-kebaikan dan amal-amal yang lainnya.
Kedelapan, menyegerakan berbuka.
Menyegerakan berbuka termasuk sunah Nabi SAW. Rasulullah SAW bersabda, " Segerakanlah berbuka ... ". Dalam hadis lainnya, Nabi SAW bersabda, "Manusia tetap berada di dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka." (HR Bukhari). Selain itu, saat berbuka disunahkan memakan kurma agar lebih meringankan pencernaan dan memberikan lebih banyak manfaat. ( republika.co.id )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar