Cara Mengatasi si Kecil yang Sulit Makan


Memasuki usia dua tahun, anak-anak cenderung sulit diberikan asupan bergizi. Biasanya, orangtua mulai menghadapi kebiasaan sulit seperti anak yang tidak menghabiskan makanan atau hanya mengonsumsi makanan yang disukai. Sebaiknya, orangtua harus kreatif membuat sajian yang memunculkan daya tarik untuk si kecil.

Berdasarkan studi konsumen yang dilakukan Mead Johnson Nutrition dan Synovate tahun 2007 lalu tercatat 64% ibu Indonesia merasa cemas akan kecukupan asupan nutrisi si anak. Hampir 50% ibu menghadapi situasi anak susah makan dan memilih makanan yang hanya disukainya.

Sulit Makan
Ajak anak untuk ikut menyiapkan makanan yang akan disajikan. Biasanya hal itu bisa memicu rasa senang anak ketika waktu makan tiba.

"Ketika anak-anak berusia 2 tahun, umumnya merupakan masa sulit untuk diberikan asupan bergizi. Ini lantaran si anak biasa mengkonsumsi Air Susu Ibu (ASI) dan susu sebagai pelengkap. Karena itu ketika diberikan asupan lain mereka menolak," tukas Pengurus Persatuan Dokter Gizi Klinik Indonesia Cabang Jakarta (PDGKI Jaya), dr. Fiastuti Witjaksono, MS, SpG(K) saat berbicara dalam acara yang digagas Mead Johnson Nutrition, Produsen Susu Sustagen di Jakarta, Rabu (3/2).

Akibat minimnya asupan gizi yang masuk, anak-anak beresiko kurangnya asupan mikornutrien dalam tubuh. Mikronutrien merupakan komponen zat tumbuh kembang anak yang terdiri atas vitamin, zat besi, kalsium dan lainnya. "Otak ataupun organ lain perlu nutrien yang cukup," tukasnya.

Dia menjelaskan, memberikan nutrisi yang tepat memang penting disaat anak masih dalam masa pertumbuhan. Sayangnya, orang tua masih belum memahami secara baik nutrisi dan kandungan apa saja yang diperlukan tubuh si anak. Para orang tua juga masih kesulitan menentukan nutrisi yang diberikan kepada anak sudah seimbang atau belum berikut pula dengan angka kecukupan gizinya.

"Setiap usia memiliki asupan yang berbeda. Semisal, pada usia 1-3 tahun minimal memerlukan 1000-1500 kalori, 500 miligram kalsium, 5 miligram vitamin D," katanya.

Pembangungan Dasar Nutrisi

Menurut Fiastuti, peran orang tua pada pembangunan dasar nutrisi pada anak begitu besar. Orangtua dituntut untuk kreatif.

Sebagai langkah awal, orangtua harus memahami betul bahwa makanan yang memiliki rasa enak, belum tentu mengandung nutrisi yang cukup. Oleh karenanya, lanjut dia menjelaskan, orang tua harus memulainya dengan kebiasaan makan yang sehat.

Pertama, makan bersama secara teratur, jenis menu harus lengkap dan sediakan cemilan sehat yang bervariasi. "Pembangunan dasar nutrisi ini benar-benar harus diperhatikan. Fase ini begitu kritis lantaran pergantian pola makan mulai menghinggapi anak," tegasnua.

Khusus pengaturan waktu makan, Fiastuti menyarankan agar waktu makan dibagi menjadi dua yakni 3 makanan utama dan 3 makanan ringan (snack). Keduanya dijalankan silih berganti. Misalnya, sehabis makan pagi dilanjutkan snak sehat begitu seterusnya hingga malam. "Intinya, jangan biarkan anak melewatkan waktu untuk makan," tegasnya.

Pada kesempatan yang sama, Rina Poerwadi, Pemilik Mom Can Cook berpendapat kemampuan memasak orang tua sangat diuji ketika anak-anak memasuki fase sulit makan. Menurutnya memasak sendiri merupakan stimulus khusus bagi anak untuk makan. Ketimbang membeli makanan diluar, memasak makanan untuk si kecil memberikan efek psikologis yang sangat bagus.

"Kalau anak-anak suka makan diluar, ketika ibu memasak makanan yang sama kemungkinan besar anak tidak akan suka," tukasnya.

"Biasakan anak menikmati masakan sendiri. Turuti masakan yang ingin dinikmati anak, dengan begitu akan meningkatkan nafsu makan si kecil," tambahnya.

Menurutnya, memasak untuk anak sendiri adalah hal yang menyenangkan. Selain memastikan kebersihan dan kesehatan, memasak merajut kedekatan dengan si kecil. Apalagi sajian makanan yang ditampilkan begitu kreatif, anak-anak dijamin ketagihan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kesehatan (50) Fisikologi Anak (37) Ibu dan Buah Hati (36) Rahasia Pria (33) Pasangan Hidup (31) Fisikologi (30) Anak (29) Tips dan Triks (29) Agama (28) Karyawan (25) Puasa Dan Lebaran (25) Ramuan Herbal (25) Kehamilan (23) Filosofi (21) Orang Tua (20) Penyakit (20) Rahasia Wanita (20) Beauty (19) Rahasia Tubuh (19) Produk (18) Suami Isteri (17) Tips and Trick (17) Health (16) Insomnia (16) Pendidikan (16) Pendidikan Anak (15) Rumah Tangga (15) Gaya Hidup (14) Lifestyle (14) Mitos dan Fakta (13) Tekhnologi Untuk Anak (13) Bahasa Tubuh (12) Budaya (12) Kasih Sayang (12) Kecerdasan Anak (12) Friendships (11) Kecantikan (11) No Smoking (11) Remaja (11) Diet (10) Kehidupan (10) Masalah Tidur Pada Anak (10) Autisme (9) Breast Bancer (9) Kesehatan Anak (9) Beauty Products (8) Makanan (8) Dating (7) Fashions (7) Kesehatan Wanita (7) Kesehatan Gigi (7) Moral (7) Beauty Recipes (6) Facebook (6) Hukum Islam (6) Kartu Kredit (6) Perawatan Rambut (6) Pernikahan (6) Perselingkuhan (6) Jewelry (5) Kesehatan Kulit (5) Pengobatan (5) Bayi Prematur (4) Breast Feeding (4) Fenomena (4) Keamanan (4) Products (4) Tekhnologi (4) Therapy (4) Wedding (4) Baby Gift (3) Baby games (3) Inner Beauty (3) Kejahatan (3) Multivitamin (3) Online Dating (3) Pendidikan Keluarga (3) Rezeki (3) Seluk Beluk Payudara (3) Seni Bercinta (3) Baby Names (2) Internet Marketing (2) Kanker Payudara (2) Kesehatan Telinga (2) Nasionalisme (2) Natural Beauty (2) Para Penguasa (2) Penyakit Jantung (2) Seksologi (2) Selebritis (2) Sleep (2) Teroris (2) Tontonan Anak (2) Alergi (1) Cancer (1) Demam Berdarah (1) Diabetes (1) Indonesia (1) Kenangan (1) Kesehatan Mata (1) Lung Cancer (1) Natural Product (1) Party (1) Penyakit Maag (1) SEO (1) Science (1) Seluk Beluk Ciuman (1) Seluk Beluk Vagina (1) Wa (1) m (1)