Jadilah Pencinta Sejati


Jadilah Pencinta Sejati. Ya Allah… Salahkah aku selama ini mencintainya..???. Kenapa cintaku membuatku menderita.. ???. Kenapa cinta ini membuatku menangis.. ???. Kenapa cintaku ini begitu menyesakkan dada.. ???. Kenapa cintaku ini membuatku semakin berharap..???. Apakah ini berarti aku tidak ikhlas.. ???. Apakah aku tidak tulus..???. Mugkinkah CINTAKU PALSU ???

Segudang pertanyaan terlontar dalam hati ketika merasakan sakitnya mencintai dengan cara yang salah. Saat kita menggantungkan kebahagiaan pada balasan cinta dari orang yang kita cintai. Saat kita merasa mencitai saja tidak cukup, tapi kita mengharapkan balas yang sama. Dicintai. Namun saat balasannya tak seperti yang kita inginkan, saat tak ada balas cinta dari orang yang kita cintai. Maka dunia terasa gelap tanpa cahaya. Cinta membuat kita jadi menderita, cinta membuat kita jadi banjir airmata, cinta benar-benar menyesakkan dada hingga membuat kita sulit bernapas. Ketika mengingat orang yang kita cinta, rasanya hati bagai tertusuk-tusuk duri. Sakit yang amat mendalam.

Banyak orang yang menangis karena cinta. Sakit karena cinta. Gila karena cinta. Bahkan mati karena cinta. Cinta telah membuat kisah Romeo dan Juliet, Laila dan Majnun, Yusuf dan Zulaikha. Namun cinta juga yang membuat banyak karya sastra yang indah, puisi, lagu dan senyum manis yang terkembang.

Memang akan terasa sakit, menyesakkan, dan bahkan bisa membuat gila saat cara kita salah dalam mencintai. Saat mencintai tak cukup bagi kita, namun yang lebih kita harapkan lagi adalah balasannya, dicintai. Ada yang salahkah dengan cara kita mencinta??? Mungkinkah cinta kita palsu???

Mencintai adalah pekerjaan orang kuat. Mencintai berarti memberi, meperhatikan, melindungi dengan keberadaan, keputusan dan totalitas. Disana gagasan , emosi dan tindakan bergabung jadi satu kesatuan yang utuh dan bekerja secara bersama-sama bagi kebahagiaan dan kebaikan orang-orang yang kita cintai. Para pencinta sejati selalu memiliki kepribadian kuat. Bagaimana tidak, Rasulullah SAW dapat menampung sembilan orang istri dalam jiwanya, itu karena ia dapat menampung sembilan kepribadian dalam kepribadiannya.

Mencintai berarti memberi. Pencinta sejati selamanya hanya akan memikirkan untuk memberi tanpa peduli apakah ia akan menerima balasan yang sama. Karena tugasnya hanyalah memberi. Mengenai balasan, itu hanya efek dari apa yang mereka berikan. Itu juga yang bisa membedakan pencinta sejati dengan pencinta palsu. Kalau kita tulus dalam mencintai, maka yang terpenting adalah bahagianya orang yang kita cintai dan membuat kehidupannya lebih baik.

Mencintai berarti memperhatikan. Pencinta sejati akan selalu siap untuk memberi perhatian penuh terhadap orang-orang yang dicintai. Ustadz Anis Matta dalam bukunya serial cinta mengatakan bahwa memperhatikan adalah kondisi dimana kamu keluar dari dalam dirimu menuju orang lain yang ada di luar dirimu. Tidak mudah memang karena sebagian orang seringkali terkungkung dalam dirinya sendiri. Itulah makanya mencintai adalah pekerjaan besar bagi jiwa. Saat kita memutuskan untuk mencintai maka kita harus siap memberi, memperhatikan, melindungi, memberikan semangat penumbuhan bagi orang-orang yang kita cintai dengan totalitas.

Maka saat kita merasa tersiksa karena kasih tak sampai atau cinta tertolak, mungkin itu berarti kita belum benar-benar menjadi pencinta sejati. Karena sejatinya kita tak perlu kecewa atau melankolik saat kasih kandas karena takdirNya. Sebab disini justru kita sedang melakukan pekerjaan agung ”MENCINTAI”. Ketika kasih tak sampai, yang sesungguhnya terjadi hanyalah ”kesempatan memberi” yang lewat. Dan kesempatan itu bisa terulang lagi. Tetap ada cinta walau orang yang kita cintai tak memberi cinta. Karena sesungguhnya kita merasa sakit, menderita dan patah hati bukan karena kita mencintai tapi terlebih karena kita menggantungkan harapan kita untuk dibalas cintanya.

Saudaraku, mari kita sama-sama belajar menjadi pencinta sejati yang hanya bertugas memberi, memperhatikan, melindungi, memberi semangat tumbuh bagi orang yang kita cintai, tulus tanpa harus mengahapkan balasnya. Tak mudah memang, namun manusia itu tempatnya kecewa, berharapalah hanya kepada Yang Maha Pemberi Tanpa Diminta. Karena Ia tak akan membuat kita kecewa. Allahu’alam bi showab. [Zahrotu syitaa / Dakta.com ]


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kesehatan (50) Fisikologi Anak (37) Ibu dan Buah Hati (36) Rahasia Pria (33) Pasangan Hidup (31) Fisikologi (30) Anak (29) Agama (28) Tips dan Triks (28) Karyawan (25) Puasa Dan Lebaran (25) Ramuan Herbal (25) Kehamilan (23) Filosofi (21) Orang Tua (20) Penyakit (20) Rahasia Wanita (20) Beauty (19) Rahasia Tubuh (19) Produk (18) Suami Isteri (17) Tips and Trick (17) Health (16) Insomnia (16) Pendidikan (16) Pendidikan Anak (15) Rumah Tangga (15) Gaya Hidup (14) Lifestyle (14) Mitos dan Fakta (13) Tekhnologi Untuk Anak (13) Bahasa Tubuh (12) Budaya (12) Kasih Sayang (12) Kecerdasan Anak (12) Friendships (11) Kecantikan (11) No Smoking (11) Remaja (11) Diet (10) Kehidupan (10) Masalah Tidur Pada Anak (10) Autisme (9) Breast Bancer (9) Kesehatan Anak (9) Beauty Products (8) Makanan (8) Dating (7) Fashions (7) Kesehatan Wanita (7) Kesehatan Gigi (7) Moral (7) Beauty Recipes (6) Facebook (6) Hukum Islam (6) Kartu Kredit (6) Perawatan Rambut (6) Pernikahan (6) Perselingkuhan (6) Jewelry (5) Kesehatan Kulit (5) Pengobatan (5) Bayi Prematur (4) Breast Feeding (4) Fenomena (4) Keamanan (4) Products (4) Therapy (4) Wedding (4) Baby Gift (3) Baby games (3) Inner Beauty (3) Kejahatan (3) Multivitamin (3) Online Dating (3) Pendidikan Keluarga (3) Rezeki (3) Seluk Beluk Payudara (3) Seni Bercinta (3) Tekhnologi (3) Baby Names (2) Internet Marketing (2) Kanker Payudara (2) Kesehatan Telinga (2) Nasionalisme (2) Natural Beauty (2) Para Penguasa (2) Penyakit Jantung (2) Seksologi (2) Selebritis (2) Sleep (2) Teroris (2) Tontonan Anak (2) Alergi (1) Cancer (1) Demam Berdarah (1) Diabetes (1) Indonesia (1) Kenangan (1) Kesehatan Mata (1) Lung Cancer (1) Natural Product (1) Party (1) Penyakit Maag (1) SEO (1) Science (1) Seluk Beluk Ciuman (1) Seluk Beluk Vagina (1) Wa (1) m (1)