Hati - Hati ... !!! kartun SpongeBob SquarePants Itu Bisa Merusak Otak Anak Berusia 4 Tahun - SpongeBob Rusak Otak Anak! - Hasil tes anak-anak yang menonton kartun produksi Nickelodeon itu jauh lebih buruk ketimbang mereka yang tidak menonton film tersebut.
Hati - hati bagi anak-anak penggemar film kartun SpongeBob SquarePants. Studi terbaru menunjukkan, si Busa Kotak itu bisa merusak otak anak-anak berusia empat tahun!
Hanya dengan menyaksikan kartun itu selama sembilan menit, konsentrasi anak-anak dalam usia tersebut dapat terganggu. Bahkan, efek lainnya juga menyebabkan gangguan belajar.
Persoalan itu mencuat usai dilakukannya studi terhadap 60 anak. Mereka dipilih secara acak untuk menyaksikan SpongeBob, kartun Caillou, dan ditugasi menggambar.
Sembilan menit kemudian, anak-anak tersebut diwajibkan mengikuti tes fungsi otak. Hasil tes anak-anak yang menonton kartun produksi Nickelodeon itu jauh lebih buruk ketimbang mereka yang tidak menonton film tersebut.
Hati - hati bagi anak-anak penggemar film kartun SpongeBob SquarePants. Studi terbaru menunjukkan, si Busa Kotak itu bisa merusak otak anak-anak berusia empat tahun!
Hanya dengan menyaksikan kartun itu selama sembilan menit, konsentrasi anak-anak dalam usia tersebut dapat terganggu. Bahkan, efek lainnya juga menyebabkan gangguan belajar.
Persoalan itu mencuat usai dilakukannya studi terhadap 60 anak. Mereka dipilih secara acak untuk menyaksikan SpongeBob, kartun Caillou, dan ditugasi menggambar.
Sembilan menit kemudian, anak-anak tersebut diwajibkan mengikuti tes fungsi otak. Hasil tes anak-anak yang menonton kartun produksi Nickelodeon itu jauh lebih buruk ketimbang mereka yang tidak menonton film tersebut.
Hasil studi terbaru ini menunjukkan, persoalan langsung muncul dalam waktu tidak lama setelah menonton suatu program. Untuk itu, orang tua diminta berhati-hati.
“Total waktu penayangan kartun (SpongeBob) itu sekitar 22 menit. Jadi, menonton tayangan sampai habis bisa berakibat lebih buruk,” jelas Dr Dimitri Christakis, ilmuwan yang meriset hal tersebut, Senin (12/9).
Menurut dia, meski studi dilakukan dalam skala kecil, datanya akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Bahkan, seorang spesialis perkembangan anak pada Seattle Children Hospital juga mempublikasikan hasil temuan itu dalam jurnal Pediatrics.
Christakis mengingatkan para orang tua agar jangan menyaring program tayangan saja, tapi juga berapa lama mereka menyaksikan acara tersebut.
Angeline Lillard, profesor psikologi dari University of Virginia yang memimpin riset tersebut mengatakan, SpongeBob hanya contoh dari beberapa film kartun yang digemari anak. Dia juga menemukan persoalan serupa saat anak-anak menonton kartun di luar SpongeBob.
Sementara itu, Juru Bicara Nickelodeon David Bittler membantah hasil riset tersebut dan mengatakan SpongeBob adalah untuk anak-anak berusia antara 6-11 tahun dan bukan empat tahun. ( pelitaonline.com )
“Total waktu penayangan kartun (SpongeBob) itu sekitar 22 menit. Jadi, menonton tayangan sampai habis bisa berakibat lebih buruk,” jelas Dr Dimitri Christakis, ilmuwan yang meriset hal tersebut, Senin (12/9).
Menurut dia, meski studi dilakukan dalam skala kecil, datanya akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Bahkan, seorang spesialis perkembangan anak pada Seattle Children Hospital juga mempublikasikan hasil temuan itu dalam jurnal Pediatrics.
Christakis mengingatkan para orang tua agar jangan menyaring program tayangan saja, tapi juga berapa lama mereka menyaksikan acara tersebut.
Angeline Lillard, profesor psikologi dari University of Virginia yang memimpin riset tersebut mengatakan, SpongeBob hanya contoh dari beberapa film kartun yang digemari anak. Dia juga menemukan persoalan serupa saat anak-anak menonton kartun di luar SpongeBob.
Sementara itu, Juru Bicara Nickelodeon David Bittler membantah hasil riset tersebut dan mengatakan SpongeBob adalah untuk anak-anak berusia antara 6-11 tahun dan bukan empat tahun. ( pelitaonline.com )
- New Hope to Prevent Breast Cancer - In March, 2005, a major nutritional breakthrough in the fight against breast cancer was announced by U.S. scientists. This new information is absolutely critical…
- Mencermati Jam Biologis Tubuh. Jam Biologis Tubuh Manusia. Pernahkah Anda bertanya, mengapa saat malam kita mengantuk? Atau mengapa bila masyarakat pedesaan yang belum ada listrik cenderung tidur…
- Sugary Sweet Beauty - In the self-care and beauty industry, the latest craze is including sugar in skin care products. If you search the internet you will find everything from sugar body scrubs to…
- Serangga, Tetesi Minyak Goreng. Ketika sedang membersihkan telinganya memakai cotton bud. Tiba-tiba, kapas berbentuk bulat yang berada di ujung cotton bud lepas dan tertinggal di dalam liang…
- Sekitar 25 persen wanita dan 10 persen pria di seluruh dunia diperkirakan kerap terserang migrain atau nyeri kepala sebelah. Apa penyebab migrain? Inilah 10 tanda pemicunya. 1. Berat badan Dalam…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar