Memetik Hikmah Dari Kamar Yang Berantakan . Sebagai orangtua memang perlu mengajarkan anak-anak membereskan alat-alat bermain dan merapikan tempat tidur. Tapi, jangan terlalu kaku dengan aturan menciptakan kamar yang selalu tertata rapi.
Membiarkan anak hidup dalam kamar tidur yang sesekali berantakan bisa memberi pelajaran positif bagi buah hati. Hidup di kamar yang sesekali berantakan tidak selalu negatif.
Seperti diberitakan dari laman Families, Linda A. Boulter, penulis 'Natural Child: Parenting and Educating That Respects Children', menuliskan, beberapa alasan mengapa orang tua perlu membiarkan kamar tidur anak berantakan sekali waktu.
1. Memancing kreativitas
Meningkatkan keseimbangan, koordinasi dan keterampilan anak. Sebab, mereka harus menemukan benda yang mereka cari di lantai, melompat ke tempat tidur dan membongkar gundukan pakaian tanpa terjatuh.
2. Mempertajam ingatan
Anak membutuhkan ingatan yang tajam untuk mengingat dimana dia menyimpan buku perpustakaan di tengah kamar yang berantakan. Di bawah tempat tidur atau di bawah meja belajar.
3. Meningkatkan keterampilan tangan
Anak akan belajar untuk mengatur agar laci lemarinya tidak terlalu penuh dengan pakaian atau menyimpan barang-barang. Hal ini berguna saat mereka beranjak dewasa dan menjadi orangtua.
Membiarkan anak hidup dalam kamar tidur yang sesekali berantakan bisa memberi pelajaran positif bagi buah hati. Hidup di kamar yang sesekali berantakan tidak selalu negatif.
Seperti diberitakan dari laman Families, Linda A. Boulter, penulis 'Natural Child: Parenting and Educating That Respects Children', menuliskan, beberapa alasan mengapa orang tua perlu membiarkan kamar tidur anak berantakan sekali waktu.
Meningkatkan keseimbangan, koordinasi dan keterampilan anak. Sebab, mereka harus menemukan benda yang mereka cari di lantai, melompat ke tempat tidur dan membongkar gundukan pakaian tanpa terjatuh.
2. Mempertajam ingatan
Anak membutuhkan ingatan yang tajam untuk mengingat dimana dia menyimpan buku perpustakaan di tengah kamar yang berantakan. Di bawah tempat tidur atau di bawah meja belajar.
3. Meningkatkan keterampilan tangan
Anak akan belajar untuk mengatur agar laci lemarinya tidak terlalu penuh dengan pakaian atau menyimpan barang-barang. Hal ini berguna saat mereka beranjak dewasa dan menjadi orangtua.
4. Belajar seni berpikir positif
Meski terdengar klise, melihat kamarnya anak bisa berpikir sesuatu yang positif dan membangun kepercayaan diri mereka. Kamar menggambarkan keberadaan anak dan orang yang menghargainya bisa membuat anak tumbuh positif. Jika benar-benar perlu diatur, orangtua dapat menyeimbangkan kondisi kamar tanpa melukai perasaan anak.
5. Belajar persuasi
Dengan keadaan kamar yang kotor dan tak teratur, anak belajar meyakinkan orangtua dan saudara mereka untuk membantu membersihkan. Ini sangat ampuh apabila anak harus berbagi dengan saudaranya.
6. Anak memiliki ruang privasi
Anak yang sejak kecil diberi kamar sendiri akan belajar bahwa kamar mereka adalah tempat di mana semua orang harus menghormati nilai-nilai dan standar kebersihan anak.
7. Belajar mandiri
Anak belajar membersihkan kamar mereka sendiri dan membedakan mana pakaian kotor, membuang sampah dan mainan yang tidak dipakai lagi. Anak belajar berpikir kreatif dan menata kamar mereka tidak harus sesuai dengan keinginan orangtua.
Orangtua dapat mengajarkan pada anak-anak bahwa membersihkan kamar tidak perlu menggunakan kekerasan atau karena kewajiban. Anak akan belajar kerapian dan keteraturan serta membangun nilai yang berasal dari diri sendiri.
Malam ini saya melakukan browsing di internet mencari-cari artikel yang pernah saya baca, yang judulnya sangat provokatif yang isinya "Biarkan Kamar Anak Anda Berantakan" . Tapi entahlah, paman google dan om Yahoo rupanya tidak mampu membawa saya ke halaman situs yang kami maksud.
Apa yang hendak saya posting kali ini adalah pengalaman pribadi saya yang berkaitan dengan aktivitas anak-anak kami di rumah. Sejak awal kepindahan kami ke rumah baru kami di Grand Cibubur saat sekarang ini, kami sudah wanti-wanti kepada Dhany dan Izan untuk memastikan kamar baru mereka nanti bersih dari pernak-pernik dan tempelan aneka gambar.
Pesan tersebut kami sampaikan ke Dhani dan Izan karena kami tidak ingin rumah baru kami nantinya mengalami nasib yang sama dengan rumah kami yang di Cempaka Putih atau rumah kami yang di Bogor. Kamar Dhany dan Izan di kedua rumah kami sebelumnya, banyak orang bilang kumuh, berantakan, dan banyak tempelan di sana-sini.
Tapi rupanya, apa yang kami pesankan ke Dhany dan Izan tidak dapat bertahan lama. Dhany mengajukan keberatan kepada kami. Dhany menyatakan bahwa dirinya tidak setuju dengan larangan untuk membiarkan kamarnya bersih dari segala macam tempelan. "menghambat kreatifitas ....." ujar Dhany
Agak terhenyak juga mendengar apa yang disampaikan Dhany. Rupanya selama di tinggal di Bogor dan Cempaka Putih, Dhany dan Izan mengganggap bahwa aksi tempel sana tempel sini di kamar mereka adalah bentuk kreatifitas mereka. Sepertinya jika larangan ini tetap diterapkan, akan membuat upaya menjadikan rumah kami sebagai Rumah Cerdas Kreatif akan menjadi sia-sia, karena anak kami sendiri menyatakan terhambat kreatifitasnya.
Akhirnya kran larangan tempel sana-tempel sini itu saya buka. Saya sampaikan kepada Dhany dan Izan bahwa semangat untuk melakukan kreatifitas harus tetap menyala dan mereka dibebaskan untuk melakukan beragam aktifitas kreatifitas di kamar mereka. Saya sampaikan juga bahwa kebebasan berkreatifitas tersebut tentunya dengan tetap memperhatikan estetika dan kerapihan kamar mereka.
Dhany dan Izan bersorak gembira mendengarkan pembebasan tersebut. Mereka berdua berjanji untuk tetap menjaga kerapihan kamar mereka. Dalam beberapa hari, kebebasan melakukan kreatifitas mereka manfaatkan dengan melakukan "hal yang sama dahulu" yaitu tempel sana dan tempel sini.
Terlepas dari jelek dan berantakannya kamar anak kami Dhany dan Izan, kami bersyukur bahwa anak kami memiliki semangat kreatifitas yang cukup tinggi. Kreatifitas itu yang harus kami jaga dengan memberikan arahan agar aktivitas kreatif yang dilakukan oleh Dhany dan Izan bukanlah kreatifitas yang merusak dan membahayakan.
Dalam artikel yang pernah kami baca dan sayangnya tidak dapat saya temukan tersebut, juga dipaparkan bahwa dalam berantakan kamar anak-anak kita, di dalamnya termuat aspek belajar dan berkreatifitas yang akan mengkristal di masa datang menjadi sosok orang penuh kreatifitas dan imajinasi. ( suaramedia.com )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar