Inilah Akibatnya Jika Anak Terlalu Banyak Minum Susu


Si kecil Erika yang berusia 1 tahun 6 bulan mulai sulit makan. Bukan kesulitan dalam menelan makanannya, tapi ia seperti tidak tertarik dengan makanan hasil olahan sang bunda. 

“Tiap saya suapi, makannya cuma sesuap dua suap, habis itu dia geleng-geleng, enggak mau makan. Tapi kalau saya kasih susu, dalam sehari bisa habis berbotol-botol,” keluh Sonya tentang perilaku makan putrinya.

Awalnya Sonya santai-santai saja ketika Erika jadi lebih sering minta dibuatkan susu. “Toh susu sudah mengandung banyak zat gizi yang diperlukan Erika,” begitu lanjut Sonya.

Betulkah susu, dalam hal ini susu formula dapat diandalkan untuk menggantikan posisi makanan padat bagi bayi? Apa efeknya jika si kecil jauh lebih doyan susu ketimbang makan makanan padat?

Inilah Akibatnya Jika Anak Terlalu Banyak Minum Susu

Bisa kekurangan serat

Bagi bayi yang sudah melalui ASI eksklusifnya dengan sukses, ia membutuhkan makanan tambahan di luar ASI seiring dengan pertumbuhannya yang kian pesat. Apa yang dimakan bayi tentunya harus dapat mencukupi kebutuhan energi serta zat-zat gizi lainnya.

“Susu, terlebih ASI memang yang paling utama ketika saluran cerna bayi belum berkembang sempurna. Tapi, di atas usia 6 bulan bayi membutuhkan makanan tambahan di luar susu guna melatih saluran cernanya,” jelas dr. Win Johanes, MS, SpGK seorang dokter spesialis gizi klinik dari RS TK. II Moh. Ridwan Meureksa, Jakarta Pusat.

Ia menjelaskan, jika bayi sudah terlalu banyak minum susu, otomatis makanan padatnya akan berkurang. Terutama, bayi akan kekurangan serat karena serat tidak ditemui pada produk makanan hewani, susu, telur dan hasil olahannya. Padahal serat dibutuhkan untuk melancarkan gerak peristaltik usus sekaligus memudahkan pengeluaran sisa-sisa makanan. 

Serat menyapu bersih sisa makanan dengan cara mengikat sisa makanan dalam usus dan menyerap air sebanyak-banyaknya. Dengan begitu volume tinja meningkat dan lunak, sehingga bisa dengan mudah dan cepat dikeluarkan oleh usus. Hasilnya, proses buang air besar pun menjadi lancar. Bukan itu saja, lemak dan aneka macam produk hasil metabolisme tubuh yang tidak perlu, ikut terbuang.
Nah, jika bayi sampai kekurangan serat karena terlalu banyak minum susu itu artinya pematangan saluran cernanya terhambat. Akibatnya, anak jadi sering mencret, bahkan lebih ekstrimnya lagi, efek jangka panjang ke depan kelak ia berisiko menderita kanker usus.

“Usahakan setelah lewat 6 bulan, anak dapat makanan sehari-hari yang juga dimakan orangtuanya. Jangan eksklusifkan makanan dia. Kalau ayah dan ibunya makan tempe, ya dia makan tempe juga. Melatih anak makan selain merangsang pertumbuhan gigi juga baik untuk enzim ptialin yang terdapat di dalam air ludah,” papar dr. Win lagi.

Tip bila anak mogok makan

Ada beberapa cara yang Moms bisa lakukan jika si kecil sudah terlanjur minum susu terlalu banyak dan emoh makan.

Buat program training untuk anak, atur polanya.

Secara perlahan kurangi susunya, tambah makanan padatnya. Satu hal yang membuat anak susah lepas dari susu adalah masalah dot. Banyak anak merasa ‘kecanduan’ karena terbiasa minum susu dengan dot. Dot itu yang membuat anak ketagihan, ini sungguh menyulitkan karena si kecil sudah merasakan kenikmatan tersendiri saat ngedot. Nah, biasakan si kecil minum susu dengan gelas ya, Moms!

Enceri susunya! Lama-kelamaan kebiasaannya minum susu berlebihan bisa berkurang. Kebiasaan ngedot pun bisa dikurangi sehingga anak kembali menerima makanan padatnya.

Kiat agar si Kecil doyan makan

1. Pelan-pelan, latih anak agar tertarik dengan makanan. 
Anak belum seperti orang dewasa yang punya satu pola tetap. Misalnya, hari ini anak disuguhi ayam goreng, dia lahap makannya, besok bila dibuat menu yang sama, dia belum tentu mau. Jadi seleranya berubah-ubah, polanya masih belum terbentuk.

2. Anak tertarik dengan warna 
Raciklah makanan yang warnanya mencolok. Begitu juga dengan perangkat makannya. Semakin meriah warnanya, itu akan semakin merangsang minatnya untuk makan. Pilih warna-warna seperti merah, hijau terang, oranye, dan sebagainya.

3. Jangan menegur anak jika makannya berantakan. 
Usahakan anak tetap makan sendiri. Inilah saat dimana ia mulai bereksperimen. Memang kadang terlihat jorok dan berantakan. Biarkan saja sambil diajari pelan-pelan. Ingat, jangan sampai dimarahi! Yang penting cuci tangannya hingga bersih sebelum makan.

4. Perlu dipahami 
Fase kebutuhan pertumbuhan anak mulai menurun sehingga nafsu makan anak pada usia ini mulai berkurang. Tak heran tiap kali makan harus ‘kejar-kejaran’ dulu, makan diemut sampai lama, dan sebagainya. Don’t worry Moms, karena penurunan ini artinya kebutuhan kalori berkurang, nafsu makannya pun ikut turun.

Nanti kalau sudah masuk tahap pertumbuhan kedua, nafsu makannya akan tinggi lagi. Sekitar usia 10 tahun ke atas, anak mulai lahap, pertumbuhan cepat. Nafsu makan berkurang tidak apa-apa, asalkan Moms tetap mengusahakan terus kecukupan enargi dan zat-zat gizinya. Sekali lagi, bukan kuantitas makanannya, tapi kualitasnya. Bukan seberapa banyak yang dimakan, tapi apa yang dimakan. 


  • Strategi Puasa Sehat Untuk Anak
    Strategi Puasa Sehat Untuk Anak. Tentu saja sangat dianjurkan melatih anak berpuasa. Namun, tur pola makan dan lihat kesanggupannya.Memang, tak ada acuan di usia berapa anak sanggup berpuasa karena…
  • Inilah Cara Efktif Untuk Menghentikan Kebiasaan Gigit - Gigit Kuku
    Menghentikan kebiasaan Gigit - Gigit Kuku - Banyak orang memiliki kebiasan buruk. Dan, mungkin beberapa dari mereka yang sulit menghentikan kebiasaan buruk itu. Salah satu kebiasaan buruk yang…
  • Ketika Mantan Kembali Terbayang
    Sebagian besar orang pernah mengalami putus cinta. Yap! Pastinya pengalaman tak mengenakkan itu tak ingin lagi dialami bukan? Nah, bagaimana jika sang mantan ingin kembali masuk dalam kehidupan Anda…
  • Inilah Panduan Lengkap dalam Memilih Cincin Kawin
    Cincin adalah simbol ikatan cinta sepanjang masa serta berlaku universal. Ia menjadi penanda awal sebuah hubungan dan menjelaskan status pemakainya. Dengan mengenakan cincin di jari manis kanan,…
  • Mengenali Kebiasaan Ngompol Pada Anak
    Mengatasi Kebiasaan Ngompol Anak. Kebiasaan ngompol pada anak yang sudah duduk di bangku sekolah kadang membuat jengkel orangtua. Tak jarang omelan keluar dari mulut seorang ibu karena harus…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kesehatan (50) Fisikologi Anak (37) Ibu dan Buah Hati (36) Rahasia Pria (33) Pasangan Hidup (31) Fisikologi (30) Anak (29) Tips dan Triks (29) Agama (28) Karyawan (25) Puasa Dan Lebaran (25) Ramuan Herbal (25) Kehamilan (23) Filosofi (21) Orang Tua (20) Penyakit (20) Rahasia Wanita (20) Beauty (19) Rahasia Tubuh (19) Produk (18) Suami Isteri (17) Tips and Trick (17) Health (16) Insomnia (16) Pendidikan (16) Pendidikan Anak (15) Rumah Tangga (15) Gaya Hidup (14) Lifestyle (14) Mitos dan Fakta (13) Tekhnologi Untuk Anak (13) Bahasa Tubuh (12) Budaya (12) Kasih Sayang (12) Kecerdasan Anak (12) Friendships (11) Kecantikan (11) No Smoking (11) Remaja (11) Diet (10) Kehidupan (10) Masalah Tidur Pada Anak (10) Autisme (9) Breast Bancer (9) Kesehatan Anak (9) Beauty Products (8) Makanan (8) Dating (7) Fashions (7) Kesehatan Wanita (7) Kesehatan Gigi (7) Moral (7) Beauty Recipes (6) Facebook (6) Hukum Islam (6) Kartu Kredit (6) Perawatan Rambut (6) Pernikahan (6) Perselingkuhan (6) Jewelry (5) Kesehatan Kulit (5) Pengobatan (5) Bayi Prematur (4) Breast Feeding (4) Fenomena (4) Keamanan (4) Products (4) Tekhnologi (4) Therapy (4) Wedding (4) Baby Gift (3) Baby games (3) Inner Beauty (3) Kejahatan (3) Multivitamin (3) Online Dating (3) Pendidikan Keluarga (3) Rezeki (3) Seluk Beluk Payudara (3) Seni Bercinta (3) Baby Names (2) Internet Marketing (2) Kanker Payudara (2) Kesehatan Telinga (2) Nasionalisme (2) Natural Beauty (2) Para Penguasa (2) Penyakit Jantung (2) Seksologi (2) Selebritis (2) Sleep (2) Teroris (2) Tontonan Anak (2) Alergi (1) Cancer (1) Demam Berdarah (1) Diabetes (1) Indonesia (1) Kenangan (1) Kesehatan Mata (1) Lung Cancer (1) Natural Product (1) Party (1) Penyakit Maag (1) SEO (1) Science (1) Seluk Beluk Ciuman (1) Seluk Beluk Vagina (1) Wa (1) m (1)